Modern, mungkin merupakan kata yang dapat dikonotasikan dengan kehidupan serba elektronik, gedung pencakar langit, pabrik dan industri besar, serta gaya hidup materialis atau singkatnya serba terbaru. Kehidupan modern diakui sangat membantu kemudahan kehidupan manusia, namun disisi lain ia dapat saja merusak cara hidup dan cara pandangan seseorang. Lihat saja misalnya, Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat berbudaya, beragama, sopan santun yang telah diwariskan sejak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia tahun 1945 hingga tahun 2000. Kemajuan Indonesia terasa disegala bidang sejak kepresidenan H. Moh. Soeharto. Bersamaan dengan kemajuan yang dicapai, Masyarakat Indonesia mengalami perubahan pola hidup dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat maju dan berkembang. Sangat kita sayangkan bahwa kemajuan yang telah diraih membawa noda hitam bagi kehidupan moral remaja di Indonesia, utamanya cara berpakaian. Sebagian besar remaja wanita Indonesia yang hidup di perkotaan cenderung berpakaian terbuka dan ketat dan cara berpakaian seperti ini sangat besar pengaruhnya sampai ke daerah lain di Indonesia. Tentu salah jika kita menuduh orang tua menyuruh anaknya berpakaian seperti itu. Bahwa hal tersebut dilakukan oleh kebanyakan remaja wanita dengan alasan berfariasi, diantaranya ; agar kelihatan modern, hanya coba-coba, ikut teman, mode, dan celakanya ada yang tidak tau alasan memakainya.
Coba Perhatikan, kedua gambar disebelah kanan. Gambar tersebut merupakan model yang dijanjikan oleh produk peradaban modern kepada remaja wanita Indonesia. Kita tidak menyalahkan Ke-moderenan tersebut namun pelaku-pelaku kemoderenan di Indonesia cenderung kearah hidup primitif ketimbang hidup kemoderenan itu sendiri.
Hidup modern tidak boleh diidentikkan dengan ketelanjangan, sebab hidup modern adalah kehidupan yang sudah maju disegala bidang. Kedua gambar ini menunjukkan cara berpakaian primitif dalam kehidupan modern yang tidak diajarkan di bangku-bangku kuliah dan hanya ditemukan dikalangan orang-orang yang tidak berfikir dan kebanyakan terkait dengan kegiatan dunia yang hura-hura sehingga rasa memiliki tanggung jawab moral terlupakan/hilang pada diri mereka. Dibawah ini salah satu adengan gambar dalam Film "Bring It On"

|

(Atas): adalah model yang ditampilkan pada setiap kegiatan World Superbike Championship yang diseleng- garakan oleh negara- negara: Australia, Italy, Belanda, Jepang, Jerman, USA, Austria, Spain. Pemandangan seperti ini tidak asing lagi bagi kehidupan modern di Barat sejak tahun 1988. (Bawah): Beberapa adengan cuplikan dalam Film: "Bring It On" tentang kehidupan muda mudi yang cenderung berkostum ketelanjangan, walaupun ceritanya- bukan tema ketelanjangan bagaimana tanggapan Anda dengan gambar di bawah ini? 

|